Solo Travel Semarang #1
Aku sampai di Semarang subuh, sekitar jam 5 sudah sampai di Terminal Banyumanik.
Agak kaget ketika sampai, karea perkiraan sampai adalah jam 10 pagi, dan sekarang baru jam 5 subuh dan sudah sampai. Bingung karena aku belum bisa jalan karena toko masih pada tutup, dan masuk hotelpun belum bisa karena baru bisa check in jam 14.00, yang berarti masih lama sekali. Setelah lama diam di terminal, akhirnya aku memutuskan untuk ke hotel saja dulu, setidaknya aku bisa nitip barang bawaanku dulu yang cukup banyak ini, jadi kalau mau keliling bisa lebih santai karena bawaan sudah aman di hotel.
Perjalanan dari terminal ke hotel hanya sekitar 10 menit menggunakan motor, dan setibanya di hotel, pastinya suasana masih sepi, tapi sudah ada beberapa penjual kue basah yang berjualan didepan hotel. Aku memilih hotel yang agak ketengah kota, jadi masih lumayan ramai, dan cari makanpun tidak susah. Setibanya di resepsionis, aku langsung melakukan konfirmasi kamar, kemudian menitipkan barang.
Aku menginap di Radja Art and Boutique Hotel, mereka memiliki beberapa macam kamar, dan aku memilih kamar dengan tipe Studio, 1 kamar double bed. Aku memilih tipe ini karena sudah termasuk dengan breakfast dan hitungannya paling murah dibandingkan dengan tipe kamar lain untuku yang backpacker. Aku hanya membayar 615.000 untuk 2 malam dengan breakfast dan pemandangan kamar yang keren. Sebetulnya kamar ini bisa untuk berdua, jadi kalau dihitung seharusnya seorang hanya 150rb per malam sudah termasuk breakfast, tapi karena aku solo travel jadi hanya untuk sendiri.
Aku hanya membawa day bag sekarang, dan memutuskan untuk turun ke bawah dan melihat-lihat makanan untuk sarapan pagi ini. Sebenarnya tadi bis dapat makan, tapi aku ingin eksplor tempat makan di sekitar hotel, jadi aku memutuskan untuk menyimpan makanan yang didapatkan dari bis untuk nanti saja.
Belum banyak tempat makan atau toko yang buka, jadi aku harus berjalan cukup jauh sampai akhirnya menemukan alfamart yang sudah buka, dan aku memutuskan untuk membeli milo panas. Setelah itu aku memutuskan untuk kembali ke hotel, dan sebelum masuk ke hotel, aku berhenti di salah satu tukang kue yang berjualan tepat didepan hotel, dan membeli 1 porsi nasi kuning dengan harga 5rb. Murah bukan? Aku juga kaget, apalagi dengan isinya yang banyak, nasi, tempe, soun dan perkedel kentang hanya 5 ribu rupiah. Kalau di Bandung sudah berapa ya?
Setelah membeli semua makanan, aku memutuskan untuk kembali ke hotel dan makan di cafenya yang terletak didepan, jadi aku bisa makan dengan pemandangan pagi yang indah.
…
Setelah selesai makan, aku akhinya mencari-cari info, sebaiknya aku kemana, karena waktu untuk check in masih lama, dan akhirnya aku memutuskan untuk berjalan kaki ke Lawang Sewu, karena jaraknya hanya sekitar 2,5 km dan aku maish memiliki banyak waktu, jadi aku memilih untuk berjalan kaki saja, sambil melihat-lihat.
Untungnya masih pagi, jadi matahari belum terlalu terik, aku berjalan santai sampai akhirnya tidak terasa aku sudah tiba di Simpang Lima dan Lawang Sewu. Aku tiba sekitar jam 8, jadi mereka baru saja buka. Aku langsung masuk dan membeli tiket, dengan harga 20rb untuk umum. Akupun berkeliling Lawang Sewu, mengambil beberapa foto dan pastinya membuat beberapa konten juga. Dibagian tengah Lawang Sewu, ada beberapa stand yang menjual minuman dan cemilan, sangat membantu ketika cuaca semakin panas dan aku kehabisan minum. Aku sempat membeli segelah es jeruk dengan harga 15rb dan segar sekali rasanya!
Oh iya kalau kalian ke Lawang Sewu, jangan lupa untuk datang ke Laseko yaa, ini adalah tempat oleh-olehnya Lawang Sewu. Mereka menjual banyak sekali souvenir mulai dari baju, sendal, tas sampai makanan semuanya ada, dan untuk harganya standar yaa. Kemarin aku hanya melihat-lihat saja dan tidak membeli apa-apa karena masih banyak bagian Lawang Sewu yang belum aku datangi, jadi aku lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan berkeliing.
Sekitar jam 11, aku sudah puas mengelilingi Lawang Sewu dan memutuskan untuk mencari makan siang saja, dan menghabiskan waktu di restoran sebelum nanti bisa checkin.
Aku memesan gojek dan langsung menuju ke restoran yang aku pilih yaitu D’Kambodja, salah satu restoran milik Anne Avantie. Banyak orang merekomendasikan untuk mencoba makan disini, aku datang sekitar jam 11.30 dan ternyata masih sepi. Sistem makan disini prasmanan, jadi aku berkeliling terlebih dahulu sebelum akhirnya memilih mau makan apa. Karena panas sekali cuaca siang ini, aku memutuskan untuk makan es krim terlebih dahulu. Aku memesan eskrim rhum raisin dan kopyor. Segar sekali!
Setelah eskrim habis, aku kembali untuk melihat makanan berat, dan aku memilih nasi, sate kikil, sate usus dan ayam cabe hijau, tidak lupa dengan buah dan minumannya es kelapa jeruk. Total aku makan disini sekitar 160rb, memang cukup mahal untuk makanan seperti ini, namun aku suka dengan visi misi Anne Avantie yang suka membantu sesama, jadi aku tidak keberatan membayar makanannya. Selain itu suasana ketika makan sangat nyaman, jadi kalau kesini, menurutku lebih ke bayar suasananya, karena untuk rasa makanannya menurutku standard.
Setelah kenyang, aku kembali ke hotel. Baru sekitar jam 1 sih, sempet agak ragu juga untuk ke hotel, takutnya masih belum bisa check in, tapi untungnya ketika aku tiba, sudah bisa check in jadi aku langsung menuju ke kamarku dengan membawa barang2.
Setibanya di kamar, aku langsung beberes dan pastinya mandi karena rasanya badan sudah sangat lengket, dengan perjalanan panjang kemarin dari Bali dan seharian ini aku pergi belum bebersih. Setelah itu aku memutuskan untuk keluar lagi sebentar ke Indomaret terdekat untuk beli air minum yang 1,5 L dan mencari makan malam, dan aku menemukan tukang ayam geprek yang ramai sekali, jadi aku memutuskan untuk mencobanya. Harga perporsinya hanya 12rb tapi porsinya banyak dan lengkap.
…
Sekembalinya aku ke kamar, aku memutuskan untuk beristirahat, karena dari tadi belum istirahat dengan benar dan besok aku berencana untuk mengelilingi kota Semarang yang pasti akan melelahkan, jadi aku memutuskan untuk istirahat dan bersiap untuk petualangan esok hari.