Refleksi Diri

Natasha Setyamukti
1 min readJul 2, 2021

--

Photo by Yeshi Kangrang on Unsplash

Kenapa manusia selalu ingin lebih? Pertanyaan ini seringkali terbersit di benakku. Kebetulan pagi ini, nenekku sempat membahas hal ini, bahwa sekarang, manusia sudah memasuki zaman Kaliuga. Zaman yang dipercayai oleh agama hindu, yang berarti sudah mendekati akhir jaman. Manusia yang egois dan rakus menjadi salah satu cirinya.

Berkaitan lagi dengan pandemi, waktu pertama kali diberitakan kita akan berkegiatan di rumah, banyak sekali orang yang berbondong-bodong ke supermarket, membeli berbagai keperluan. Secara BERLEBIHAN. Kenapa bisa aku sebut berlebihan? Karena saat itu banyak supermarket yang akhirnya kehabisan barang, sehingga banyak orang yang lebih membutuhkan tidak kebagian.

Makanan dibeli habis oleh mereka yang saat itu ketakutan, namun ada orang yang mungkin saat itu belum sempat membeli atau belum memiliki uang untuk membeli, sehingga saat mereka ke supermarket, semuanya sudah habis, tidak tersisa. Hal ini bisa juga berkaitan dengan tulisanku kemarin tentang pandemi dan kurangnya toleransi antar masyarakat.

Banyak orang rakus, karena ketakutan yang berlebihan, tapi tanpa disadari hal itu merugikan orang lain. Memang, kita perlu berjaga-jaga, tapi apapun yang berlebihan juga tidak baik.

Jangan hanya memikirkan diri sendiri, tapi pikirkan juga orang lain. Jangan hanya ingin nyaman sendiri, tanpa memikirkan kenyamanan yang lain.

--

--

No responses yet