Kebetulan

Natasha Setyamukti
2 min readJul 2, 2021

--

Photo by Denys Nevozhai on Unsplash

Kebetulan. Kata ini, seringkali kita dengar saat suatu hal yang tidak kita duga terjadi. Bertemu teman di toko, menemukan barang yang selama ini dicari adalah kebetulan. Sigmund Freud mengistilahkan fenomena kebetulan ini dengan istilah sinkronisitas. Namun seringkali, kejadian kebetulan ini, hanya lewat begitu saja, tanpa kita maknai lebih lanjut.

Padahal, penting bagi kita untuk menyadari, bahwa kebetulan yang terjadi di dunia ini sama sekali tidak memiliki arti jika kita tidak menyadarinya. Kalau kita hanya berpikir itu hanya kebetulan semata, ya hal itu akan berhenti disitu. Menyadari sebuah kebetulan dan menindaklanjutinya diyakini bisa menuntun kita dalam pencapaian keinginan terdalam.

Sebagai contoh, di rumah kopi kita tumpah karena anjing kita tidak sengaja menumpahkannya, sehingga kita pergi ke toko untuk membeli kopi baru. Disana, kita bertemu dengan teman yang sudah lama hilang kontak. Ternyata teman kita ini sedang membuka lowongan pekerjaan, dimana kita sedang mencari lowongan pekerjaan. Dari sana kita bertukar nomor telepon dan akhirnya bisa mendapat pekerjaan. Ini mungkin terlihat seperti sebuah kebetulan, namun semesta bekerja untuk hal yang sudah lama kita dambakan, yaitu pekerjaan. Memang tidak bekerja secara langsung, namun semesta bekerja melalui anjing yang menumpahkan kopi kita. Disini, kita diuji, apakah kita akan marah kepada anjing yang sudah menumpahkan kopi kita atau mau memaknai kejadian itu, tanpa menambah emosi negatif pada diri kita.

Seperti yang disebutkan Deepak Chopra “Kebetulan merupakan semacam pesan. Dengan memperhatikan kebetulan-kebetulan dalam hidup, kita dapat mendengar pesannya secara lebih jelas. Ketika anda menjalani kehidupan anda dengan menghargai kebetulan-kebetulan serta makna-maknanya, anda terhubungkan dengan medan kemungkinan yang tak terhingga yang melandasinya dan saat itulah keajaiban dimulai.”

Orang-orang yang hadir dalam kehidupan kita, bukanlah sebuah kebetulan. Pasti setiap orang yang hadir dalam hidup kita membawa ‘sesuatu’ yang akhirnya membentuk kita menjadi pribadi yang seperti sekarang. Entah mereka hadir untuk memberikan pelajaran bagi kita, atau hadir untuk memberi pengalaman hidup.

Seperti misalnya penjahat dan koruptor. Mereka hadir dalam hidup kita pasti dengan tujuan tertentu. Dari mereka kita belajar bahwa mencuri itu buruk, menggunakan uang yang bukan milik kita adalah hal yang tidak baik dan lain sebagainya. Para gelandangan, mengajarkan kita untuk lebih banyak bersyukur dengan segala berkah yang kita miliki sekarang. Dan masih banyak lagi.

Semua yang hadir dan terjadi dalam kehidupan kita, tidak ada yang kebetulan, Namun, mampukah kita memaknai setiap ‘kebetulan’ itu?

--

--

No responses yet